Merangkai Inspirasi

Bulu pena akan membawamu terbang, dengan kata-kata yang kau tulis seperti halnya bulu menerbangkan burung menuju langit. (Leonardo Da Vinci)

Ketika Asam Lambung Menyerang

pada 8 Januari 2021

Asam Lambung.

Sudah lama sekali dia tak pernah datang menghampiri. Beberapa kali kambuh saya hanya kasih madu, habbasauda atau kalau sudah agak sakit saya kasih mylanta. Setelah itu hilang rasa mualnya, bebas lagi beraktivitas seperti biasa. Tapi tiga bulan lalu si asam lambung ini datang dan tumben banget engga mau pergi. Setiap bangun pagi rasanya mual, pusing dan lemas ditambah sesak nafas rasanya sakit sampai ke punggung, dan sayapun tidak bisa tidur nyenyak. Awalnya saya abaikan saja tapi lama kelamaan mengganggu aktivitas mamak beranak dua ini.😔😔

Akhirnya konsultasi ke teman yang seorang dokter dan diresepkan obat. Disarankan juga tidak makan goreng-gorengan dan makanan yang berbahan dasar tepung. Tapi sampai obatnya habis, belum sembuh juga,  mual pusing, perut agak panas, sesak nafas masih terasa, bahkan jadi tambah satu sensasinya yaitu rasa asam di mulut, kaya lagi ngemut jeruk nipis. 😞😞

Mulailah saya mencari informasi di internet untuk mendapat jawaban sebenarnya apa sih yang sedang saya derita ini dan hasilnya…………makin parah sakitnya, karena stres baca yang seram-seram tentang penyakit ini. Setiap malam engga bisa tidur kepikiran macem-macem. Sudah sakit fisiknya, lemah juga jiwanya. Subhanallah😣😣

Saya kembali  cari informasi di internet tapi kali ini fokus mencari pengobatan alternatif. Akhirnya setelah bolak balik baca testimoni dari orang-orang yang berhasil sembuh diputuskan saya mau terapi dengan madu khusus penderita asam lambung dan konsumsi Oriflakes ( makanan berbahan dasar tepung garut /Arrowroot ) secara rutin. Seperti apa dan bagaimana manfaat produknya silahkan googling yah 😁

Setelah konsumsi madu dan Oriflakes ini selama satu bulan, memang tidak langsung sembuh. Saya iringi dengan menjaga pola makan, tidak makan yang merangsang lambung bereaksi, dan rutin jalan pagi setiap hari minimal 15 menit. Saya juga engga berani makan nasi, beberapa waktu saya hanya makan bubur dengan sayur bening atau sayur tanpa santan dan lauk yang tidak pedas atau asam. Silahkan dibayangkan sendiri rasanya. Kangen makan rujak dan soto betawi euy… 🙂

Salah satu yang terberat adalah saya tidak lagi konsumsi mie instan, hiks…. ( dadah dadah sama Indomie kari ayam ). Sebenarnya tidak ada yang menyuruh sih, tapi entah gimana saya merasa salah satu penyebab asam lambung karena saya sering makan mie instant.  Meskipun paling banyak satu minggu sekali makan mie instantnya. *menyesal itu memang selalu belakangan, kalau di depan itu namanya pendaftaran .

Saya juga rutin minum ramuan madura resep dari JSR yaitu jahe dan  daun pandan yang diseduh dengan air panas yang setelah hangat saya  tambahkan madu. Saya seling dengan minum chia seed yang diseduh dengan air hangat dicampur garam himalaya.

Saya juga ikutan beberapa grup penderita asam lambung di facebook. Di grup ini saya banyak mendapat informasi tentang penyembuhan asam lambung dan merasa punya banyak teman yang senasib dan sama sama sedang berjuang sembuh dari penyakit ini. Meskipun banyak juga sih member yang posting ga jelas tapi saya mah ambil yang positif positifnya aja. Cara ikutan grupnya tinggal masukkan key word grup penderita asam lambung di kolom pencarian di Facebook, nanti akan muncul semua pilihan grupnya, nah tinggal daftar deh.

Alhamdulillah, atas izin Allah, setelah hampir 4 bulan segala ikhtiar saya lakukan, dan doa yang tak pernah putus, kondisi berangsur angsur membaik. Saya sudah mulai bisa tidur nyenyak, sesak nafas sudah jauh berkurang, tidak terasa asam lagi di mulut, meskipun kadang-kadang mualnya suka datang kalau saya salah makan atau terlambat makan. Tapi dibandingkan beberapa bulan lalu saat pertama kali asam lambung menyerang, kondisi saat ini sudah jauuuuh lebih baik. Alhamdulillah

Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan. Aamiin.


Tinggalkan komentar