Merangkai Inspirasi

Bulu pena akan membawamu terbang, dengan kata-kata yang kau tulis seperti halnya bulu menerbangkan burung menuju langit. (Leonardo Da Vinci)

salah sangka

pada 21 Januari 2008

 

Entah sudah beberapa kali orang salah menilai aku dan suami. Mungkin karena tubuhku mungil dan wajah imut-imut (narsisnya kambuh hee…), sehingga orang tidak menyangka kami adalah sepasang suami istri. Padahal kalo dilihat secara seksama dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (halah, kek teks proklamasi), wajah suami itu rada-rada sedikit bermutu alias bermuka tua (hehe …maap ya mas, tapi tetep ganteng kok, …..halah!).


Waktu awal nikah, kami langsung pindah ke sebuah rumah di Selatan Bekasi, terpisah jauh dari rumah orang tua. Karena kesibukan kerja, mengharuskan kami berangkat pagi dan pulang menjelang malam, sehingga belum semua tetangga mengenal kami. Nah, ada komentar lucu tentang kami berdua dari tetangga yang agak jauh, “kasihan ya itu adek kakak, disini ngontrak, berangkat pagi pulang malam, mencari uang untuk dikirimin ke orang tuanya di kampung….”

Hwaaa….keknya aku dan suami ga mirip deh, kok dibilang adek kakak. Kalo aku mirip dian sastro sih iya, maksudnya dian sastro abis kena kutuk hehehe….


Lain waktu, suami mengantarkan aku ke Islamic Center Bekasi, karena ada acara yang harus aku hadiri. Ternyata aku kepagian, dan belum ada satu orang temanku yang terlihat. Akhirnya suami memutuskan menemani aku menunggu sampai ada salah satu teman yang datang. Suami asyik dengan smsnya sedangkan aku meneruskan bacaanku. Tiba-tiba ada pak satpam datang mengusir,

Dek, maap ya, jangan pacaran disini, ini tempat islami jadi gak boleh pacaran disini “

Lho,kami gak pacaran, kami suami istri pak, “ kataku bingung. Pak Satpam juga bingung. Tertegun sebentar, trus bilang, “ yaah pokoknya jangan berduaan deh “ . Tadinya aku mau bilang, kami gak berduaan kok, kan bertiga sama bapak satpam…..ya udah deh akhirnya ngalah aja, dari pada dipentung.


Yang paling tragis, kejadian kemarin pagi waktu aku dan suami olah raga di depsos. Setelah kelelahan bermain bulutangkis, kami sarapan bubur ayam di sekitar lapangan. Tiba-tiba datang seorang kakek yang ramah, tersenyum dan menyapa suami, dia tidak menyadari kalo suami datang bersamaku. Begitu melihat aku, dia langsung bilang,

ini putrinya ya? “

Hah, aku dan suami saling pandang sambil tertawa

bukan pak, ini istri saya…” jawab suamiku agak sewot. Hehehehe….Mungkin kaca mata kakek ketinggalan di rumah, batinku geli.

Oooo istrinya….” si kakek jadi gak enak gituh, dan memperhatikan aku dari ujung jilbab sampai kaki.

Duuh kakek…


21 Januari 2008


 


6 responses to “salah sangka

  1. nungqie rdw berkata:

    hahahhah….lucu tuh kejadian si kakek….

    Suka

  2. juni nur azizah berkata:

    Wakakakakaakakak…..
    emang untung punya muka imut imut..ya mba…

    Suka

  3. hanifa syahida berkata:

    aku aja sampe sekarang suka ngikik klo inget kejadian itu…tengs ya nungqie

    Suka

  4. hanifa syahida berkata:

    waaah….imut2 dr hongkong…amit2 kali déh….hehehe

    Suka

  5. ario muhammad berkata:

    hahahahaha…..
    ceritanya lucu sekali…

    wah jadi takut nih.. kalo punya istri dibilangin anaknya or masih pacaran ya…???
    atau malah adiknya istri saya.. yah.. berarti boleh nikah lagi.. hehehe…

    Suka

  6. hanifa syahida berkata:

    yaaah punya istri juga belum dah mikir mo nikah lagi….gaswat deh…hehe…makasih ya ario, komen nya….

    Suka

Tinggalkan komentar